Pemkab Pemalang Rangkul 268 Anak Yatim Piatu Korban Covid

LAYANAN PSIKOSOSIAL– Pengurus Forum Anak mendongeng saat kegiatan Layanan Psikososial Anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu korban Covid-19 di Kecamatan Bantarbolang

PEMALANG- Salah satu dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Pemalang terdapat  268 anak rentang usia 0-17 tahun yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu karena orang tuanya meninggal disebabkan Covid-19. Bahkan ada anak yang tinggal sebatang kara sebab, ketika orang tuanya meninggal mereka tidak lagi memiliki sanak saudara sehingga beberapa anak ada yang terpaksa diasuh oleh tetangganya.

Kondisi ini berdampak pada munculnya permasalahan sosial yang rentan dialami anak-anak ini, antara lain rentan putus sekolah, kurangnya kasih sayang dalam pengasuhan, gangguan kesehatan dan pertumbuhan karena kurang gizi, berpotensi menjadi korban kekerasan, eksploitasi dan lainnya maupun kurangnya jaminan menapaki masa depannya.

Melihat permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos KBPP) berinisiasi untuk mengupayakan langkah-langkah guna meminimalisir permasalahan sosial yang muncul dengan mengedepankan kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan baik dari pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha maupun kalangan media untuk bahu-membahu memberikan dukungan pemenuhan terhadap kebutuhan fisik, psikososial, pengasuhan, kesehatan, pendidikan serta perlindungan bagi mereka.

Inovasi Apem Comal

Implementasi yang dilakukan oleh Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang terhadap penyelesaian potensi masalah sosial yang muncul adalah dengan membuat inovasi Ayo Peluk Anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu Akibat Covid-19 (Apem Comal) sebagai upaya untuk mengajak kepada seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dan bersinergi memberikan pemenuhan hak dan perlindungan bagi 268 anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu Akibat Covid-19 di Kabupaten Pemalang.

Upaya yang dilakukan oleh Dinsos KBPP Kab. Pemalang melalui inovasi Apem Comal ini berfokus pada upaya memberdayakan komponen pemerintah serta lembaga masyarakat (civil society) untuk bekerjasama dan bersinergi dalam mengurangi dampak sosial bagi anak yatim/piatu/yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dengan melaksanakan kegiatan pendataan, asesment, pemulihan psikososial, advokasi dan menggalang dukungan stake holder untuk memberikan intervensi, monitoring dan evaluasi.

Berbagai pihak yang diajak serta berkomitmen untuk memberikan dukungan pemenuhan hak dan perlindungan bagi anak dalam Inovasi yang dilakukan Dinsos KBPP, diantaranya dari Pemerintah Kabupaten Pemalang melibatkan Bappeda, Dindikbud, Dinkes, Disnaker, Diskoperindag, Disdukcatpil, Diskominfo, Dispermasdes, RSUD dr. M. Ashari, BPBD, dari instansi vertikal melibatkan Kantor Kemenag, dari lembaga masyarakat antara lain Baznas, Dharma Wanita Persatuan, TP PKK, Muslimat NU, Aisyiyah, yayasan Setara Jawa Tengah,  dunia usaha dengan menggandeng Perhimpunan Pengusaha Wanita Indonesia,  maupun lembaga internasional yaitu United Nations Children’s Fund (UNICEF). Bentuk dukungan yang diperlukan  sesuai dengan hasil asesment kebutuhan masing-masing anak berbeda-beda dan dukungan yang diberikan oleh lintas sektor sesuai dengan kebutuhan antara lain jaminan keberlangsungan pendidikan, bantuan sarana/peralatan sekolah, pendidikan pengasuhan positif bagi pengasuh, bantuan pemenuhan dan pemantauan gizi, pemulihan psikososial, pelatihan ketrampilan bagi pengasuh.

Dengan upaya ini diharapkan permasalahan sosial yang menimpa anak yatim/piatu/yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dapat teratasi dan mereka dapat menjalani kehidupannya setara dengan anak-anak yang lain.

Menilik sasaran Inovasi Apem Comal yaitu terpenuhi hak-hak dan perlindungan anak yang terdampak karena Covid-19, maka kegiatan inovasi ini dapat memberikan dampak bagi kemakmuran masyarakat melalui pembangunan yang berkeadilan bagi semua warga Kabupaten Pemalang termasuk anak-anak rentan dan selaras dengan visi Bupati Pemalang yaitu Terwujudnya Kabupaten Pemalang yang Adil, Makmur, Agamis, dan Ngangeni serta misi ketiga yaitu mewujudkan pembangunan mental dan karakter masyarakat yang agamis, toleran dan gotong royong.

 

Peduli dan Bangga

Bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-447 Tahun 2022 yang mengusung tema “Peduli dan Bangga Pemalang AMAN”, Inovasi Apem Comal ini mengajarkan seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat maupun swasta untuk memiliki rasa peduli terhadap sesama khususnya Anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu Korban Covid-19. Terlebih dimasa Pandemi, perlu saling berbagi dan saling menguatkan, dalam menghadapi setiap bencana dan saling peduli bergotong royong untuk membangun Kabupaten Pemalang.

2 Replies to “Pemkab Pemalang Rangkul 268 Anak Yatim Piatu Korban Covid”

  1. Ivo

    Inovasinya bagus ….Semoga kedepan banyak inovasi seperti Ayo Peluk Anak Yatim/Piatu/Yatim Piatu Akibat Covid-19 (Apem Comal) lainnya, agar dapat lebih banyak bantuan terhadap sesama……semangat DinsosKBPP …..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *